Ada sekitar 30 lebih satuan kantor perangkat kota di Subulussalam yang berada dibawah naungan pemerintah kota Subulussalam. Yaitu dalam hal ini adalah Walikota terpilih yang berhak memerintah selama 5 tahun masa jabatan. Sebagaimana diketahui, pada masing-masing kantor dinas tersebut memiliki tugas tersendiri secara khusus. Namun secara garis besar keseluruhannya mengemban amanah yang sama, yaitu untuk memperbaiki taraf kehidupan masyarakat yang ada di kota Subulussalam. Melalui dinas-dinas itu berbagai program digagas, lalu kemudian disetujui di Parlemen, dan akhirnya dilimpahkan kepada masyarakat. Namun faktanya tidak begitu, jangankan diterpa oleh secuil angin segar berbagai program yang telah dicanangkan itu, untuk sekedar mengetahui informasi program-program apa saja yang telah dibangun dan akan ditujukan kepada masyarakat saja pun nyatanya cukup sulit. Lalu pertanyaanya, apa gunanya berbagai perencanaan dibuat kalau akhirnya dirahasiakan dari masyarakat dan hanya segelintir orang saja yang mendengar bisikan-bisikan halus itu ?
Adapun Radio Swara Subulussalam, yang berlabelkan Radio pemerintah dan menjadi satu-satunya tumpuan media informasi bagi kebanyakan masyarakat dipedesaan pun tak pernah menyiarkan informasi-informasi yang informatif berupa program kerja yang dianggarkan untuk masyarakat. contoh seperti :
*Dinsos tengah menjalankan program bantuan usaha mikro dan mencari 50
Kepala Keluarga yang memenuhi kriteria yang disyaratkan.
*Disnaker mengumumkan program magang atau reqruitment dari salah satu perusahaan tertentu atau kantor tertentu untuk para pencari kerja.
*Dinas Pertanian & Dinas Peternakan akan membagikan bibit budidaya kepada petani dalam waktu tertentu di desa tertentu dengan syarat tertentu pula
*Disnaker mengumumkan program magang atau reqruitment dari salah satu perusahaan tertentu atau kantor tertentu untuk para pencari kerja.
*Dinas Pertanian & Dinas Peternakan akan membagikan bibit budidaya kepada petani dalam waktu tertentu di desa tertentu dengan syarat tertentu pula
Atau
juga hal-hal lain dari dinas-dinas lain yang saya yakini kesemuanya
menjual nama "masyarakat" sebagai tameng pada saat persidangan di
parlemen. Namun sejauh ini tak pernah ada terdengar informasi-informasi
seperti diatas ketelinga masyarakat. baik melalui radio pemerintah yang
hanya berisikan lagu-lagu dangdut dan interaksi pendengar yang hanya
bersifat hiburan semata, atau dari website resmi Subulussalam yang juga
hanya berisikan informasi-informasi formal yang hanya ditujukan kepada
pemerintah dan bukan kepada masyarakat. Inilah gambaran yang terjadi di
kota Subulussalam, minimnya informasi membuat masyarakat tak mengerti
untuk apa fungsi-fungsi kantor dinas itu didirikan. Sehingga begitu
banyak masyarakat yang enggan untuk menziarahi kantor-kantor dinas itu,
merasa sungkan untuk bertanya progaram-program apa saja yang tengah atau
akan dijalankan untuk masyarakat, berdasarkan ekspektasi dari Brand
yang terpampang bangga didepan halaman masing-masing kantor dinas
tersebut. Padahal setiap masyarakat berhak untuk tau dan setiap kantor
patut untuk memberikan informasi dengan baik. Demikianlah sudah
sepatutnya pemerintah memikirkan hal ini, dengan membuat ruang informasi
publik secara terbuka pada masing-masing dinas sehingga lebih
transparan dan masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk
mengetahuinya. Apalagi di era sekarang ini kalau saja pemerintah mau
untuk lebih terbuka, sangat mudah sekali rasanya untuk berbagi informasi
dengan membuat website-website resmi pada dinas-dinas terkait, sehingga
informasi yang ada dapat dikonsumsi oleh masyarakat secara luas dan
dapat disebarkan kembali baik melalui radio, mading kepala desa,
digital, dan juga mulut ke mulut. Sehingga informasi yang didapat
masyarakat sama rata, dan tidak condong ke golongan-golongan tertentu.
Dengan begini program kerja pemerintah akan lebih terarah, dikarenakan
banyak masyarakat yang ikut mengontrol dan dapat dipastikan setiap
program yang berbentuk sosial akan tepat sasaran dan tidak terindikasin
KKN didalamnya. Terima kasih :)

